Sumpah Pemuda
Hari Senin yang lalu, saat gua lagi
naik tangga mau ke lantai tiga, bel bunyi. Seperti biasa, kebiasaan telat. Gua
dapet kabar dari speaker sekolah
kalau hari itu, upacara ditiadakan. Sontak semua murid bersorak girang. Tapi
speaker bilang, upacara akan digantikan pada hari rabu.
Gua bertanya-tanya sampai di kelas.
Gua tanya ke teman yang kalau belajar selalu gua punggungin, iya, yang duduk di
belakang gua, Salting namanya. Salsa dan Kiting.
“Sal, Ting, emang Rabu hari apaan?”
“Sumpah Pemuda, Rai,”
Oh, Sumpah Pemuda. Ohiya! 28
Oktober!
The
overmorrow, datanglah hari itu. Katanya bakal ada orasi juga dari para
calon ketos. Gua datang telat [lagi] karena pagi-pagi baru ngerjain tugas bikin
power point bahasa Indonesia. Untungnya, karena ada upacara gak resmi (bukan hari senin), gue berhasil
selamat dari kepungan dua poin yang siap menambah tumpukan poin yang udah menggunung karena
gue kumpulin dari awal kelas sembilan, karena telat mulu.
Akhirnya upacara dan orasi selesai,
Alhamdulillah, jam pertama kepake. Gua pikir hari ini akan jadi free day, but
no. Setelah jam kedua pemungutan suara untuk para ketos, guru bahasa Indonesia
kami masuk pada jam ketiga. Huft. Akhirnya hari itu kami pun belajar seperti
biasa.
But back then, sumpah pemuda itu
apa sih? Gua juga awalnya gak tahu, dan saat kemarin upacara, gua tanyain ke
banyak temen gua, “Sejarah sumpah pemuda gimana, dah?” dan ujung-ujugnnya
mereka cuman jawab, gatau.
So, karena itu gua melakukan
blogwalking ke beberapa blog, dan hasilnya nihil. Cuman ada beberapa kata doang
yang masuk ke otak gue.
Oke, intinya di sini, gue mau bahas
maknanya.
Jadi, sebelum itu, hari seninnya,
gua les piano seperti biasa ke salah satu mall deket rumah gue. Di perjalanan,
karena gue naik angkot, pasti ada aja pengamen yang ngamen dengan sok-sokan
bilang kalau ngasih Alhamdulillah, kalau enggak ya bukan rejeki. Basi rasanya
denger kata-kata itu.
Dan hari itu, angkot yang gue
tumpangi kedatangan dua pengamen dan mereka masih bocah. Mungkin kisaran kelas
empat SD. Mereka gak datang bersamaan, tapi masing-masing sendiri.
Suara mereka pas-pasan. Dan kalau
gua gak salah, mereka sama-sama bilang yang tadi gua bilang.
"Kalau ngasih Alhamdulillah, kalau engga, ya belum rejeki."
Jujur aja gua gapernah sekalipun ngasih duit ke pengamen-pengamen yang ada di angkot, kecuali pas gua masih bocah banget, mungkin.
Dan dari satu angkot itu, padahal
lagi rame, full, gaada satu pun yang ngasih ke adik pengamen pertama. Gak lama
si adik pertama itu turun, naik lah adik pengamen yang satu lagi, dengan suara
yang engga lebih baik, dia sing along
pake ukulele yang suaranya sember abis, but
that’s still good, I can't play it tho. Selesai nyanyi, dia menengadahkan
tangannya seperti biasa, gua harap-harap cemas, bakal ada yang ngasih apa
engga. Dan ternyata gak ada yang ngasih lagi.
“Makasih atas kepelitannya,” lalu
dia, adik itu pergi.
Gua bersyukur sebenernya,
orang-orang udah ngerti kalau ngasih uang ke pengamen itu gak baik, kecuali
mereka beneran ngamen dengan serius dan bener-bener butuh uang. Karena kenyataan
di lapangan, yang gua liat, kebanyakan pengamen menggunakan uang yang ia
dapatkan untuk hal-hal yang kurang baik. Dan kalau lo ngasih, berarti lo
memberikan mereka kesempatan untuk itu. Tapi kalau lo engga ngasih, lo sedikit
banyak udah memberikan efek jera kepada mereka, agar mereka berubah. Inilah
mindset yang harus kita ubah. Bukan tidak memberi karena pelit, tapi tidak
memberi agar mereka jera.
Maksud gua, ya inilah saat-saat
kita dapat mengaplikasikan sumpah pemuda yang dulu diikrarkan para pemuda pada
tanggal 28 bulan Oktober tahun 1928 itu. Mindset kita harus diubah. Diawali dari
perubahan dalam diri gua, dan kalian.
Indonesia harus berubah!
-Sincerely, Raissa.
P.s: gua berasa kayak lagi pidato. dan ini sebenernya masih banyak yang pengen gua tulis tentang opini gua di hari Sumpah pemuda, tapi ayah nyuruh rapihin kamar, dan udah siang. So bye!
Photo resource: google.com
Tulisan sudah bagus.....lumayan runut...lanjutkan......I like it
ReplyDeleteTulisan sudah bagus.....lumayan runut...lanjutkan......I like it
ReplyDelete